Author : Rick Riordan
Tebal : 544 halaman
Bahasa : Indonesia
Genre : Fantasi Myth, YA
ISBN :9786021306710
Format : Paperback
Penerbit :Published November 17th 2014 by Mizan Fantasi (first published October 7th 2014)
Note :2015 Mythology Reading Challenge
Read Big Challenge
2015 Witches and Witchcraft Reading Challenge
2015 Fur and Fangs Reading Challenge
2015 Books in Translation Reading Challenge
Flight of Fantasy Reading Challenge 2015
Project baca buku cetak
Lucky No.15 Reading Challenge ( Freebies Time )
Api Yunani berkobar ... membakar sebagian besar monster.
Tanah menggemuruh.
Semua gelembung membran berlendir meletus, mengepulkan debu.
Setetes darah jatuh dari dagu Percy .. mendarat di tanah ...
mendesis seperti air di wajan.
Darah Olympus mengairi bebetuan kuno.
Para raksasa bangkit, menyebar di sepenjuru dunia. Mereka mengumpulkan
bara tentara—dewa-dewi yang terbuang dan para monster—yang rela
menghancurkan demigod. Mereka memburu darah dua demi membangkitkan Gaea,
sang Ibu Bumi.
Ketujuh demigod pemegang ramalan berusaha bertahan hidup dari serangan
serta menyatukan Perkemahan Jupiter dan Perkemahan Blasteran. Mereka
bahkan tak bisa mengharapkan bantuan para dewa.
Waktu yang dimiliki Percy dan kru Argo II tidak banyak. Pembagian tugas
dilakukan, peran masing-masing ditentukan. Mereka harus bergegas
mencegah kebangkitan Gaea, dalam sebuah pertarungan hidup dan mati.
Buku ini diawali oleh Jason yang harus bertemu dengan mania ibunya.
Ia beserta Annabeth dan Piper masuk pergi ke istana Odysseus, di Ithaca
untuk mengetahui dimana kelanjutan misi mereka. Lagi pula, mereka
kesana juga harus mencari ramuan untuk membantu misi mereka selanjutnya.
Bonusnya, mereka malah ketemu dengan Hera ato Juno (terserahlah) dan
mendapat sedikit petunjuk tentang misi mereka selanjutnya.
Terus bergerak. Jangan terpaku. Jangan pikirkan yang jelek-jelek. Tersenyumlah dan bercandalah sekalipun tidak ingin. Terutama ketika tidak ingin (p:94)
Misi ke tujuh Demigod kali ini tidak dibantu oleh Pak Pelatih Hedge.
Mereka harus menuntaskan misi sendirian. Jason sendiri juga terluka
karena tertusuk emas impereal. Bisa dibayangkan bagaimana gilanya Piper
pas tau Jason terluka. Disini, kepandaian Annabeth kurang begitu
berguna. Banyak misi yang sukses ditangan Piper. Misi mereka lebih
mengarah ke permainan emosi dan Annabeth juga nggak masalah kalau Piper
yang menangani. Hanya saja, kalian tahulah bagaimana Annabeth menjujung
akan logikanya. Dan betapa stress nya Annabeth kalau sudah menyangkut
emosi.
"Tapi, kali ini harus. Kita tidak bisa mengalahkan tempat ini dengan nalar. Kau tidak bisa mengusir emosimu dengan akal." (p:207)
Banyak halangan yang harus mereka lewati. Saudari Percy, Kymopoleia yang
berusaha menghancurkan Argo II. Raksasa dari anaknya Gaea yang berusaha
menghancurkan Percy,dkk berkali-kali. Berkali-kali pulalah Percy,dkk
tetap hidup. Ada beberapa pihak dewa-dewi minor yang bekerja sama untuk
mematahkan misi mereka. Sekali lagi, Perc, dkk berhasil selamat dari
kerja sama aneh antara dewa dan raksasa.
Rasa sakit terkadang tidak boleh serta merta dienyahkan. Rasa sakit mesti dihadapi, bahkan diterima (p:403)
Tempat lain, ada misi yang diemban oleh Nico, Reyna dan Pak Pelatih
Hedge. Mereka membawa patung Athena Parthenos untuk dikembalikan ke
bangsa Yunani, di Perkemahan Blasteran. Mereka juga berburu dengan
waktu. Perkemahan Romawi akan menyerang Perkemahan Blasteran bersamaan
dengan hidupnya Gaea. Perjalanan bayangan yang Nico lakukan secara terus
menerus sebenarnya berbahaya bagi tubuhnya. Walau, Reyna memberikan
kekuatan padanya. Kendati demikian, ia tetap melakukan Perjalanan
Bayangan. Nah, karena memgang misi bersama-sama. Akhirnya, Reyna dan
Nico bisa dekat. Bapak Pelatih Hedge juga menunjukkan kalau Nico tidak
sendirian. Bahkan, Nico juga bisa mengalami emosi "menerima" sedikit
demi sedikit. Jangan sangka, mereka leha-leha walau, melakukan
Perjalanan Bayangan. Ada raksasa pemburu yang menakutkan sedang memburu
mereka. Tanpa bantuan dari Pemburu Artemis dan Kaum Amazon, aku tidak
tahu apakah mereka mampu selamat.
"Kau tidak meminta nasib seperti ini. Aku tidak menginginkannya. Tapi, ketika aku menyerahkanmu kepada Hera.. tak terbayangkan olehku betapa kau akan menjadi pria yang baik. Perjalananmu telah menempa dirimu, menjadikanmu hebat sekaligus baik hati." (p:452)
Sayangnya, perjalanan panjang yang selama ini mereka lewati dan lalui.
Percy Jackson, dkk tetap harus mengalami kebangkitan Gaea. Padahal,
tidak ada Demigod yang mati untuk membangkitkan Gaea. Tanpa
disangka-sangka, ketika mereka sedang mengalami keadaan pelik menghadapi
para raksasa. Bantuan dari Olympia datang untuk membantu menuntaskan
misi mereka.
"Mengeluhkan keadilan sama saja menyalahkan orang lain, Percy Jackson. Tidak ada gunanya." (p:458)
Tepat mereka menghajar para raksasa itu. Octavian sedang menyulut emosi
antara Perkemahan Blasteran dan Perkemahan Jupiter. Disinilah, Ibu
Pertiwi akan bangkit dan menghancurkan rumah mereka. Akan tetapi, Percy,
Jason, Piper, Leo, Annabeth, Hazel dan Frank berjuang sekuat tenaga
untuk kembali dan membantu kawan-kawannya. Sayangnya, ramalan yang
disuruh memilih tetap akan menjawab takdir mereka. Badai atau Api, mereka tetap harus memilihnya. Adil atau tidak adil, mereka tetap harus merasakannya. Dan mereka tahu, mereka memang harus berkorban...
"Mendapatkan kesempatan hidup kedua, itu anugerah. Menjadikan kehidupan tersebut lebih baik, itu yang lebih penting." (p:490)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hello ~
Leave comment here
Request ? tell in chat box
Nice words please :)